BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru
Republik Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak yang berkedudukan sebagai Lembaga
Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) merupakan salah satu ujung tombak
untuk melakasanakan pendidikan. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan
Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak berupaya mempersiapkan calon guru
yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi dan berkarakter. Dalam rangka
meyiapkan calon guru yang memiliki
kompetensi tersebut,perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas
pembelajaran,penilaian hasil belajar,penyediaan bahan ajar, dan sarana
belajar.
Berdasarkan keputusan Perpres RI Nomor 8 Tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Permendikbud RI Nomor 73
Tahun 2013 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,Permendikbud No.17
Tahun 2014 dan Permenristekditi nomor 44 Tahun 2015 tentantang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SN-DIKTI) yang menyiapkan kualifikasi kemampuan lilisan disesuaikan dengan
standar kompetinsi lulusan harus dilaksanakan di Perguruan Tinggi. Menyikapi
hal tersebut di atas, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak
berupaya memberikan penguatan untung mendukung dan mendorong pengembangan calon
guru yang profesional dengan menyelaraskan kurikulum yang berlaku di perguruan
tinggi dengan melaksanakan program magang.
Implementasi program magang bertujuan membangun jati
diri pendidik, memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan memantapkan kemampuan awal guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran, serta memberikan pengalaman awal tambahan
sesuai dengan kewenangan tambahan yang akan diberikan kepada calon guru dapat
tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, program
magang ini merupakan bagian tak terpisahkan bagi mahasiswa Institut Keguruan
dan Ilmu pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak.
Program magang terdiri dari magang 1,2 dan 3 diimplementasikan pada setiap
semester ganjil dan genap menyesuaikan kurikulum yang ada di program studi
masing-masing di lingkungan IKIP-PGRI Pontianak. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa
sebagai calon guru memiliki kompetensi; kepribadian,sosialpedagogik,dan
profesional.
B. Profil Sekolah
1. Identitas
Sekolah SMA WISUDA
Nama Sekolah
|
SMA WISUDA
|
Status Sekolah
|
SWASTA
|
Kepala Sekolah
|
Abu Bakar, A.Md
|
Wakil Kepala Sekolah
|
Eka Hariandi, S.Pdi
|
Penanda Tangan SK
|
Kemenag
|
NPSN
|
30105207
|
NSS
|
30105207
|
Akreditasi
|
C
|
Alamat
|
Jl.Prof.Dr.M. Yamin Gg. Gunung Kota Pontianak
|
Kelurahan
|
Sungai Bangkong
|
Kecamatan
|
Pontianak Kota
|
Kode Pos
|
78115
|
Nomor Telpon
|
-
|
Tabel 1.1 Identitas SMA WISUDA
2. Adapun Visi Misi Sekolah SMA WISUDA yaitu:
VISI
Unggul
dalam Prestasi Mantap dalam Prestise Berdasarkan IPTEK dan IMTAQ
MISI
1) Meningkatkan
prestasi akademik
2) Meningkatkan
prestasi olahraga dan seni
3) Menegakan
kedisiplinan semua warga sekolah
4) Memajukan
kegiatan ekstra kurikuler
5) Menciptakan
budaya damai oleh semua warga sekolah
6) Mencetak
lulusan yang dapat melanjutkan ke Peguruan Tinggi Negri dan Swasta yang Ternama
7) Menghasilkan
siswa terdidik dan terampil yang dapat bersaing di pasaran kerja
8) Mewujudkan
lingkugan yang bersih,nyaman,aman,sejuk,dan damai
9) Merealisasikan
keimanan dan ketakwaan sesuai dengan ajaran agama masing-masing dalam kehidupan
sehari-hari di rumah,sekolah,dan masyarakat
BAB
II
PROSEDUR
PELAKSANAAN MAGANG
A. Jumlah Mahasiswa, tempat, dan waktu
pelaksanaan Magang I
1. Jumlah Mahasiswa yang
melaksanakan Magang di SMA WISUDA PONTIANAK berjumlah 10 (sepuluh) orang dengan
masing-masing Program studi yang berbeda yaitu:
a. Program
Studi Bahasa Indonesia berjumlah (4) orang yaitu:
1) Nama : Monika Pebriyanti
Nim :
311710049
2) Nama : Metra Bodi
Nim :
311710187
3) Nama : Febriana Arda
Nim :
311710052
4) Nama : Rika Rapika Sari
Nim :
311710070
b. Program Studi Pendidikan Matematika berjumlah
( 2) orang:
1) Nama : Adriana Nada Beta
Nim :
211710022
2) Nama : Ferry
Nim :
211710115
c. Program Studi Bahasa Inggris berjumlah ( 2)
orang:
1) Nama :
Grace Yuli Utami
Nim : 321710143
2) Nama :
Herlina Mia
Nim : 321710029
d. Program
Studi Pendidikan TIK berjumlah ( 2) orang:
1) Nama :
Yosua Aprianto
Nim : 231710100
2) Nama :
Maria Magdalena Banang
Nim : 231710113
2. Tempat pelaksanaan Magang 1
Bertempatan di
SMA WISUDA PONTIANAK. Beralamatkan di Jl Prof.Muh Yamin Gg. Gunung Kota Jalur
IV
3. Waktu Pelaksanaan Magang 1
Kegiatan observasi dilingkungan sekolah dilakukan
mulai tanggal 4 April 2019 pada pukul 13.00 WIB – selesai, selanjutnya masing-masing
mahasiswa berkoordinasi dengan setiap guru yang di tunjuk menjadi guru pamong
selama mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak melaksanakan magang 1 di SMA WISUDA
PONTIANAK.
B.
Langkah-langkah
Melakukan Pengamatan
1. Pengamatan
Kultur Sekolah
1) Mengamati
perilaku Siswa terhadap Guru
2) Mengamati
pembinaan Guru terhadap Siswa (keagamaan dan lain-lain)
3) Mengamati
perilaku siswa di luar kelas
4) Mengamati
ketepatan dalam memulai kegiatan belajar dan mengajar
5) Mengamati
ketepatan dalam setiap pergantian jam pelajaran
6) Mengamati
budaya 3S(senyum, salam, sapa)
7) Mengamati
budaya 5K( kebersihan, kedisiplinan, kesehatan, keindahan, kesopanan)
8) Mengamati
kedisiplinan siswa dalam membuang sampah
2. Pengamatan
Manajemen Sekolah
1) Mengetahui
sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB)
2) Mengetahui
pengelolaan sumber dan pengunaan keuangan sekolah
3) Mengetahui
pengelolaan perpustakaan sekolah
4) Mengetahui
pengelolaan laboratorium sekolah
5) Mengetahui
pengelolaan sarana dan prasana sekolah
6) Mengetahui
pengelolaan akreditasi sekolah
7) Mengetahui
pengelolaan pembelajaran dan kurikulum
8) Mengetahui
standar sistem kepegawaian
3. Langkah-langkah
melakukan pengamatan/observasi di SMA WISUDA Pontianak:
1) Penyerahan
Mahasiswa/i pada tanggal 27 Maret 2019
2) Pengenalan
Guru Pamong Magang
3) Pengenalan
Mahasiswa Mengenai Lingkungan sekolah
Dalam tahap pengenalan ini kami
mendapatkan beberapa informasi bahwa, guru yang mengajar di SMA WISUDA
Pontianak 16 jumlah tenaga pendidik. SMA WISUDA juka membuka dua jurusan Yaitu:
IPA, dan IPS, sekolah SMA WISUDA melaksanakan kegiatan belajar-mengajar pada
hari senin-sabtu.
4) Melakukan Kegiatan Observasi
Sebelum kami
melaksanakan kegiatan observasi,pertama kami koordinasi dengan guru pamong
masing-masing tentang aspek-aspek yang kami amati dan mengisi daftar hadir.
Untuk melaksanakan observasi mengenai
kultur sekolah kami membagi tugas kemasing-masing anggota untuk melakukan
pengamatan untuk setiap aspek yang kami amati.
Sedangkan untuk mendapatkan informasi
mengenai Manajement Sekolah kami melakukan wawancara dengan guru dan staf yang
berwenang dalam setiap aspek yang kami amati.
5) Membuat Hasil
Pengamatan
Untuk pengamatan Kultur Sekolah kami langsung deskripsikan
apa yang kami peroleh baik didalam kelas maupun diluar kelas sedangkan untuk
Manajemen Sekolah kami melakukan wawancara apa yang disampaikan oleh
narasumber.
Nama : Yosua Aprianto
Nim :
231710100
Program Studi :
Pendidikan TIK
1. Deskripsi hasil pengamatan kultur sekolah
No
|
Aspek yang Diamati
|
Deskripsi Hasil Pengamatan
|
1
|
Perilaku Siswa terhadap Guru di dalam kelas
|
Prilaku siswa terhadap guru didalam kelas maupun
diluar kelas sudah cukup baik, fokus dalam memperhatikan pelajaran walaupun
ada beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.Meminta izin terlebih
dahulu ketika keluar masuk kelas pada saat mata pelajaran.
|
2
|
Pembinaan guru tarhadap siswa
(Keagamaan dan lain-lain)
|
Pembinaan guru terhadap siswa sudah baik sekali,
terlihat pada saat guru mempersilahkan siswa berdoa sebelum dimulainya
pelajaran.
|
3
|
Perilaku siswa di luar kelas
|
Prilaku siswa pada saat diluar sekolah sudah cukup
baik,baik berinteraksi dengan lingkungan sekolah,guru, maupn dengan sesama
siswa. Akan tetapi ada beberapa siswa yang berprilaku kurang baik.
|
4
|
Ketepatan dalam memu lai kegiatan
Belajar dan mengajar
|
Ketepatan dalam memulai kegiatan belajar mengajar
cukup baik, namun ada beberapa guru yang kurang tepat dalam memulai kegiatan
belajar mengajar.
|
5
|
Ketepatan dalam setiap pergantian jam
Pelajaran
|
Ketepatan dalam pergantian jam pelajaran sudah baik,
sesuai jadwal pelajaran.
|
6
|
Budaya 3S (senyum, salam, sapa)
|
Budaya 3S (senyum, salam, sapa) sudah sangat baik, tercermin dalam
pergaulan siswa sehari-harinya.Budaya 3S juga tercermin pada semua guru
berserta stafnya.Akan tetapi tulisan 3S belum ada.
|
7
|
Budaya 5S (kebersihan, kedisiplinan,
Kesehatan, keindahan, kesopanan)
|
Kebersihan :
Untuk di lingkungan sekolah kebersihannya sangat baik,tidak ada
terlihat sampah di sekitar lingkungan sekolahnya dan setiap kelas memiliki
tempat sampah didepan kelasnya.
Kedisiplinan :
Unuk kedisiplinan cukup baik,akan tetapi masih ada beberapa siswa atau
guru yang kurang disiplin dalam mematuhi peraturan sekolah.
Kesehatan :
Untuk kesehatan baik guru dan siswa selama berlangsungnya observasi
sudah sangat baik, tidak ada yang
sakit atau kurang sehat.
Keindahan :
Untuk keindahan sekolah sudah cukup baik khususnya keindahan diruang
kelas tetapi untuk keindahan diluar sekolah
masih sangat kurang.
Kesopanan :
Untuk kesopanan sudah baik.Pada saat bertemu guru siswa selalu
tersenyum, menyapa dan berperilaku sopan terhadap guru yang mereka temui
meski tidak semua siswa yang memberi sapaan bila bertemu guru.
|
8
|
Kedisiplinan siswa dalam membuang
Sampah
|
Siswa sebagian besar sangat disiplin dalam membuang
sampah dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
|
Kesimpulan
:
Dalam proses mengenai kultur sekolah
diSMA WISUDA PONTIANAK sudah baik, namun masih ada beberapa yang telaksana
dan perlu diperbaiki lagi mengenai
kultur sekolah
Pontianak,10
Mei 2019
Mahasiswa
Magang
Yosua
Aprianto
NIM.
231710100
2.
Pengamatan Manajemen Sekolah
No
|
Aspek yang Dinilai
|
Deskripsi Hasil Pengamatan
|
1
|
Sistem Penerimaan siswa baru
baru (PPDB)
|
Baik.
Sistem penerimaan peserta didik baru di SMA WISUDA sudah baik, pihak
sekolah membentuk panitia penerimaan peserta didik baru. Pada tahun ajaran
sebelumnya. Pendaftaran dimulai dari bulan Juli-Juni, dari pagi sampai sore.
Di SMA WISUDA tidak memberlakukan tes atau seleksi kepada calon siswa, tetapi
memberikan syarat-syarat seperti fotokopi ijazah dan lain sebagainya.
|
2
|
Pengelolah Sumber dan penggunaan keuangan sekolah
|
Baik.
Keuangan di SMA WISUDA di peroleh melalui dana BOS, komite sekolah,
iuran orang tua. Pengelolaan keuangan di SMA WIDUDA masih secara manual.
Keuangan sekolah juga digunakan untuk keperluan sekolah seperti memperbaiki
atau mengganti sarana dan prasarana sekolah yang sudah tidak layak untuk di
pakai.
|
3
|
Pengelolaan perpustakaan sekolah
|
Cukup Baik.
SMA WISUDA mempunyai satu perpustakan sekolah, tetapi tidak mempunyai
pegawai khusus untuk mengurus perpustakaan sekolah melainkan , buku-buku yang
ada juga sudah cukup lengkap.
|
4
|
Pengelolaan laboratorium sekolah
|
Cukup Baik.
Laboratorium sekolah di SMA WISUDA pengelolaannya sudah baik, SMA
WISUDA mempunyai lab. IPA, dengan alat-alat yang lengkap hanya saja
bahan-bahan yang tidak terlalu memadai. Dalam melakukan praktikum itu sesuai
dengan guru yang bersangkutan.
|
5
|
Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
|
Baik.
Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah sudah di kelola baik, bila
ada kerusakan kursi atau prasarana yang lainnya sekolah meminta bantuan pada
pihak pemerintah.
|
6
|
Akreditasi sekolah
|
CukupBaik.
Akreditasi SMA WISUDA yaitu C diperoleh pada tahun 2015.
|
7
|
Pengelolah pembelajaran dan kurikulum
|
Baik.
Waka kurikulum di SMA WISUDA adalah pak Eka Hariandi, S.PdI SMA WISUDA
masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada tahun
ajaran sebelumnya SMA WISUDA telah melakukan percobaan terhadap kurikulum
baru yaitu kurikulum 2013, tetapi tidak berjalan dengan semestinya. Pada
tahun ajaran baru SMA WISUDA akan menggunakan kurikulum 2013.
|
8
|
Standar
sistem kepegawaian
|
Baik.
Sistem
pengelolaan kepegawaian SMA WISUDA masih secara manual, memiliki papan untuk
data pegawai sekolah yang berada di ruang guru.
|
Kesimpulan :
Manajemen sekolah di
SMA WISUDA sudah baik. Hanya saja ada beberapa point yang harus ditingkatkan
lagi seperti pengelolaan perpustakaan, pengelolaan laboratorium sekolah dan
pengelolaan akreditasi sekolah, sehingga manajemen sekolah dapat lebih baik
lagi dari sebelumnya.
Pontianak,10
Mei 2019
Mahasiswa
Magang
Yosua Aprianto
NIM. 231710100
BAB III
A.
PEMBAHASAN
a.
Pengertian
budaya sekolah / kultur sekolah
Kultur merupakan
pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, yang
mencakup cara berfikir, berperilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam
wujud fisik maupun abstrak. Kultur juga dapat dilihat sebagai suatu perilaku,
nila-nilai, sikap hidup, dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan
lingkungan, dan sekaligus cara untuk memandang persoalan dan memecahkannya.oleh
karena itu, suatu kultur secara alami akan diwariskan oleh suatu generasi
berikutnya. Sekolah merupakan lembaga utama yang didesain untuk memperlancar
proses transmisi kultur antar generasi tersebut. Konsep kultur didunia
pendidikan berasal dari kultur tempat kerja didunia industry, ykni merupakan
situasi yang akan member landasan dan arah untuk berlangsungnya suatu proses
pembelajaran secara efesien dan efektif.
Faktor pembentuk kultur
sekolah misalnya adalah nilai, norma, sikap dan perilaku siswa bertumbuh dan
berkembang selama waktu disekolah, dan perkembangan mereka tidak dapat
dihindari yang dipengaruhi oleh struktur dan kultur sekolah, serta oleh
interaksi mereka dengan aspek-aspek denga komponen yang ada disekolah, seperti
kepala sekolah, guru, materi pelajaran dan antar siswa sendiri.
Kultur sekolah biasanya
berkaitan erat dengan visi yang dimiliki oleh kepala sekolah tentang masa depan
sekolah. Kepala sekolah tyang memiliki visi untuk menghadapi tantangan sekolah
dimaa depan akan lebih sukses dalam dalam membangun kultur sekolah. Untuk
memangun visi sekolah ini, perlu kolaborasi atara kepala sekolah, guru, orang
tua, staf administrasi, dan tenaga professional. Kultur sekolah akan lebih baik
apabila:
a.
Kepala sekolah dapat berperan sebagai
model
b.
Mampu membangun tim kerjasama
c.
Belajar dari guru, staf, dan siswa
d.
Harus memahami kebiasaan yang baik untuk
terus berkembang.
b.
Pengertian
menajemen sekolah
Istilah manajemen
sekolah merupakan terjemahan dari “ schoolbased management’’. Manajemen sekolah
paragdima baru pendiiksn, yang memberikan otonomi luas tingakat sekolah (
pelibatan mastyarakat ) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional .
Ø Tujuan manajemen sekolah
1) Meningkatkan
mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memperdayakan senberdaya yang tersedia.
2) Meningkatkan
kepedulian waraga sekolah dan masyarakat dalam penyelengaran pendidikan melalui
pengambilan keputusan bersama
3) Meningktkan
tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu
sekolahnya.
4) Meningkatkan
kompetisi yang sehat antar sekolah tntang mutu pendidikan ynag dicapai.
Ø Manfaat manajemen sekolah
Manajemen
memberikan beberapa manfaat diantaranya :
1) Dengan
kondisi setempat, sekoalah dapat meningkatkan sejatheraan guru sehingga dapat
lebih berkonsentrasi pada tugasnya
2) Keleluasaan
dalam mengelola sumberdaya dan dalam menyertakan masyarakat untu
berpratisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam perannya
sebagai manjer maupun pemimpin sekolah.
3) Guru
didorong untuk berinovasi
4) Rasa
tangap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan
pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat sekolah danperserta didik
BAB
IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setelah melakukan
pengamatan langsung di SMA WISUDA Pontianak, dapat ditarik kesimpulan bahwa
dengan bertatap muka langsung kepada SMAWISUDA Pontianak, atau objek yang
dituju akan lebih baik dan juga memberi pengalaman kepada kami serta memberi kami
pengetahuan yang cukup untuk kedepannya. Kami juga bisa mengetahui situasi dan
kondisi yang berkaitan dengan sekolah yang bersangkutan.
B.
SARAN
Adapun beberapa saran
yang kami berikan antara lain:
Ø Sebagai
calon guru yang professional mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan
serius dan bertanggung jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan
kenyataan disekolah yang dituju.
Ø Mahasiswa
magang sebaiknya ikut terlibat dalam membangunn sekolah, misalnya ikut
berpratisipasi membantu guru atau karyawan dalam melakukan sebuah tugas atau
perkerjaan.
No comments:
Post a Comment