Saturday, July 20, 2019

contoh laporan magang


BAB I
 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak yang berkedudukan sebagai Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) merupakan salah satu ujung tombak untuk melakasanakan pendidikan. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak berupaya mempersiapkan calon guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi dan berkarakter. Dalam rangka meyiapkan  calon guru yang memiliki kompetensi tersebut,perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran,penilaian hasil belajar,penyediaan bahan ajar, dan sarana belajar. 
Berdasarkan keputusan Perpres RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Permendikbud RI Nomor 73 Tahun 2013 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,Permendikbud No.17 Tahun 2014 dan Permenristekditi nomor 44 Tahun 2015  tentantang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) yang menyiapkan kualifikasi kemampuan lilisan disesuaikan dengan standar kompetinsi lulusan harus dilaksanakan di Perguruan Tinggi. Menyikapi hal tersebut di atas, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru  Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak berupaya memberikan penguatan untung mendukung dan mendorong pengembangan calon guru yang profesional dengan menyelaraskan kurikulum yang berlaku di perguruan tinggi dengan melaksanakan program magang.
Implementasi program magang bertujuan membangun jati diri pendidik, memantapkan kompetensi akademik kependidikan  dan memantapkan kemampuan awal guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran, serta memberikan pengalaman awal tambahan sesuai dengan kewenangan tambahan yang akan diberikan kepada calon guru dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, program magang ini merupakan bagian tak terpisahkan bagi mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak. Program magang terdiri dari magang 1,2 dan 3 diimplementasikan pada setiap semester ganjil dan genap menyesuaikan kurikulum yang ada di program studi masing-masing di lingkungan IKIP-PGRI Pontianak. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa sebagai calon guru memiliki kompetensi; kepribadian,sosialpedagogik,dan profesional.    

B.  Profil Sekolah
1.   Identitas Sekolah SMA WISUDA
Nama Sekolah
SMA WISUDA
Status Sekolah
SWASTA
Kepala Sekolah
Abu Bakar, A.Md
Wakil Kepala Sekolah
Eka Hariandi, S.Pdi
Penanda Tangan SK
Kemenag
NPSN
30105207
NSS
30105207
Akreditasi
C
Alamat
Jl.Prof.Dr.M. Yamin Gg. Gunung Kota Pontianak
Kelurahan
Sungai Bangkong
Kecamatan
Pontianak Kota
Kode Pos
78115
Nomor Telpon
-
Tabel 1.1 Identitas SMA WISUDA






2.   Adapun Visi Misi Sekolah SMA WISUDA yaitu:
VISI
Unggul dalam Prestasi Mantap dalam Prestise Berdasarkan IPTEK dan IMTAQ

MISI
1)      Meningkatkan prestasi akademik
2)      Meningkatkan prestasi olahraga dan seni
3)      Menegakan kedisiplinan semua warga sekolah
4)      Memajukan kegiatan ekstra kurikuler
5)      Menciptakan budaya damai oleh semua warga sekolah
6)      Mencetak lulusan yang dapat melanjutkan ke Peguruan Tinggi Negri dan Swasta yang Ternama
7)      Menghasilkan siswa terdidik dan terampil yang dapat bersaing di pasaran kerja
8)      Mewujudkan lingkugan yang bersih,nyaman,aman,sejuk,dan damai
9)      Merealisasikan keimanan dan ketakwaan sesuai dengan ajaran agama masing-masing dalam kehidupan sehari-hari di rumah,sekolah,dan masyarakat








BAB II
PROSEDUR PELAKSANAAN MAGANG

A.    Jumlah Mahasiswa, tempat, dan waktu pelaksanaan Magang I
1.   Jumlah Mahasiswa yang melaksanakan Magang di SMA WISUDA PONTIANAK berjumlah 10 (sepuluh) orang dengan masing-masing Program studi yang berbeda yaitu:
a.   Program Studi Bahasa Indonesia berjumlah (4) orang yaitu:
1)      Nama         : Monika Pebriyanti
Nim           : 311710049
2)      Nama         : Metra Bodi
Nim           : 311710187
3)      Nama         : Febriana Arda
Nim           : 311710052
4)      Nama         : Rika Rapika Sari
Nim           : 311710070
b.   Program Studi Pendidikan Matematika berjumlah ( 2) orang:
1)   Nama         : Adriana Nada Beta
Nim           : 211710022
   2)   Nama         : Ferry
Nim           : 211710115
c.   Program Studi Bahasa Inggris berjumlah ( 2) orang:
1)   Nama         : Grace Yuli Utami                                                     
Nim           : 321710143
2)   Nama         : Herlina Mia
Nim           : 321710029
d.   Program Studi Pendidikan TIK berjumlah ( 2) orang:
1)   Nama         : Yosua Aprianto
Nim           : 231710100
2)   Nama         : Maria Magdalena Banang
Nim           : 231710113
2.   Tempat pelaksanaan Magang 1
Bertempatan di SMA WISUDA PONTIANAK. Beralamatkan di Jl Prof.Muh Yamin Gg. Gunung Kota Jalur IV
3.   Waktu Pelaksanaan Magang 1
Kegiatan observasi dilingkungan sekolah dilakukan mulai tanggal 4 April 2019 pada pukul 13.00 WIB – selesai, selanjutnya masing-masing mahasiswa berkoordinasi dengan setiap guru yang di tunjuk menjadi guru pamong selama mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak melaksanakan magang 1 di SMA WISUDA PONTIANAK.
B.     Langkah-langkah Melakukan Pengamatan
1.      Pengamatan Kultur Sekolah
1)      Mengamati perilaku Siswa terhadap Guru
2)      Mengamati pembinaan Guru terhadap Siswa (keagamaan dan lain-lain)
3)      Mengamati perilaku siswa di luar kelas
4)      Mengamati ketepatan dalam memulai kegiatan belajar dan mengajar
5)      Mengamati ketepatan dalam setiap pergantian jam pelajaran
6)      Mengamati budaya 3S(senyum, salam, sapa)
7)      Mengamati budaya 5K( kebersihan, kedisiplinan, kesehatan, keindahan, kesopanan)
8)      Mengamati kedisiplinan siswa dalam membuang sampah
2.   Pengamatan Manajemen Sekolah
1)      Mengetahui sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB)
2)      Mengetahui pengelolaan sumber dan pengunaan keuangan sekolah
3)      Mengetahui pengelolaan  perpustakaan sekolah
4)      Mengetahui pengelolaan laboratorium sekolah
5)      Mengetahui pengelolaan sarana dan prasana sekolah
6)      Mengetahui pengelolaan akreditasi sekolah
7)      Mengetahui pengelolaan pembelajaran dan kurikulum
8)      Mengetahui standar sistem kepegawaian
3.   Langkah-langkah melakukan pengamatan/observasi di SMA WISUDA Pontianak:
1)      Penyerahan Mahasiswa/i pada tanggal 27 Maret 2019
2)      Pengenalan Guru Pamong Magang
3)      Pengenalan Mahasiswa Mengenai Lingkungan sekolah
        Dalam tahap pengenalan ini kami mendapatkan beberapa informasi bahwa, guru yang mengajar di SMA WISUDA Pontianak 16 jumlah tenaga pendidik. SMA WISUDA juka membuka dua jurusan Yaitu: IPA, dan IPS, sekolah SMA WISUDA melaksanakan kegiatan belajar-mengajar pada hari senin-sabtu.
4)   Melakukan Kegiatan Observasi
Sebelum kami melaksanakan kegiatan observasi,pertama kami koordinasi dengan guru pamong masing-masing tentang aspek-aspek yang kami amati dan mengisi daftar hadir.
        Untuk melaksanakan observasi mengenai kultur sekolah kami membagi tugas kemasing-masing anggota untuk melakukan pengamatan untuk setiap aspek yang kami amati.
        Sedangkan untuk mendapatkan informasi mengenai Manajement Sekolah kami melakukan wawancara dengan guru dan staf yang berwenang dalam setiap aspek yang kami amati.
5)   Membuat Hasil Pengamatan
        Untuk pengamatan Kultur Sekolah kami langsung deskripsikan apa yang kami peroleh baik didalam kelas maupun diluar kelas sedangkan untuk Manajemen Sekolah kami melakukan wawancara apa yang disampaikan oleh narasumber.




Nama                        : Yosua Aprianto
Nim                          : 231710100
Program Studi          : Pendidikan TIK
1.      Deskripsi hasil pengamatan kultur sekolah
No
Aspek yang Diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
1
Perilaku Siswa terhadap Guru di dalam kelas
Prilaku siswa terhadap guru didalam kelas maupun diluar kelas sudah cukup baik, fokus dalam memperhatikan pelajaran walaupun ada beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.Meminta izin terlebih dahulu ketika keluar masuk kelas pada saat mata pelajaran.
2
Pembinaan guru tarhadap siswa
(Keagamaan dan lain-lain)
Pembinaan guru terhadap siswa sudah baik sekali, terlihat pada saat guru mempersilahkan siswa berdoa sebelum dimulainya pelajaran.
3
Perilaku siswa di luar kelas
Prilaku siswa pada saat diluar sekolah sudah cukup baik,baik berinteraksi dengan lingkungan sekolah,guru, maupn dengan sesama siswa. Akan tetapi ada beberapa siswa yang berprilaku kurang baik.
4
Ketepatan dalam memu lai kegiatan
Belajar dan mengajar
Ketepatan dalam memulai kegiatan belajar mengajar cukup baik, namun ada beberapa guru yang kurang tepat dalam memulai kegiatan belajar mengajar.



5
Ketepatan dalam setiap pergantian jam
Pelajaran
Ketepatan dalam pergantian jam pelajaran sudah baik, sesuai jadwal pelajaran.


6
Budaya 3S (senyum, salam, sapa)
Budaya 3S (senyum, salam, sapa) sudah sangat baik, tercermin dalam pergaulan siswa sehari-harinya.Budaya 3S juga tercermin pada semua guru berserta stafnya.Akan tetapi tulisan 3S belum ada.
7
Budaya 5S (kebersihan, kedisiplinan,
Kesehatan, keindahan, kesopanan)
Kebersihan :
Untuk di lingkungan sekolah kebersihannya sangat baik,tidak ada terlihat sampah di sekitar lingkungan sekolahnya dan setiap kelas memiliki tempat sampah didepan kelasnya.
Kedisiplinan :
Unuk kedisiplinan cukup baik,akan tetapi masih ada beberapa siswa atau guru yang kurang disiplin dalam mematuhi peraturan sekolah.
Kesehatan :
Untuk kesehatan baik guru dan siswa selama berlangsungnya observasi sudah sangat baik,  tidak ada yang sakit atau kurang sehat.
Keindahan :
Untuk keindahan sekolah sudah cukup baik khususnya keindahan diruang kelas tetapi untuk keindahan diluar sekolah  masih sangat kurang.

Kesopanan :
Untuk kesopanan sudah baik.Pada saat bertemu guru siswa selalu tersenyum, menyapa dan berperilaku sopan terhadap guru yang mereka temui meski tidak semua siswa yang memberi sapaan bila bertemu guru.
8
Kedisiplinan siswa dalam membuang
Sampah
Siswa sebagian besar sangat disiplin dalam membuang sampah dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
           


Kesimpulan :
            Dalam proses mengenai kultur sekolah diSMA WISUDA PONTIANAK sudah baik, namun masih ada beberapa yang telaksana dan  perlu diperbaiki lagi mengenai kultur sekolah


Pontianak,10 Mei 2019
Mahasiswa Magang


Yosua Aprianto
NIM. 231710100











2.   Pengamatan Manajemen Sekolah
No
Aspek yang Dinilai
Deskripsi Hasil Pengamatan
1
Sistem Penerimaan siswa baru  baru (PPDB)
Baik.
Sistem penerimaan peserta didik baru di SMA WISUDA sudah baik, pihak sekolah membentuk panitia penerimaan peserta didik baru. Pada tahun ajaran sebelumnya. Pendaftaran dimulai dari bulan Juli-Juni, dari pagi sampai sore. Di SMA WISUDA tidak memberlakukan tes atau seleksi kepada calon siswa, tetapi memberikan syarat-syarat seperti fotokopi ijazah dan lain sebagainya.
2
Pengelolah Sumber dan penggunaan keuangan sekolah
Baik.
Keuangan di SMA WISUDA di peroleh melalui dana BOS, komite sekolah, iuran orang tua. Pengelolaan keuangan di SMA WIDUDA masih secara manual. Keuangan sekolah juga digunakan untuk keperluan sekolah seperti memperbaiki atau mengganti sarana dan prasarana sekolah yang sudah tidak layak untuk di pakai.
3
Pengelolaan perpustakaan sekolah
Cukup Baik.
SMA WISUDA mempunyai satu perpustakan sekolah, tetapi tidak mempunyai pegawai khusus untuk mengurus perpustakaan sekolah melainkan , buku-buku yang ada juga sudah cukup lengkap.
4
Pengelolaan laboratorium sekolah
Cukup Baik.
Laboratorium sekolah di SMA WISUDA pengelolaannya sudah baik, SMA WISUDA mempunyai lab. IPA, dengan alat-alat yang lengkap hanya saja bahan-bahan yang tidak terlalu memadai. Dalam melakukan praktikum itu sesuai dengan guru yang bersangkutan.

5
Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
Baik.
Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah sudah di kelola baik, bila ada kerusakan kursi atau prasarana yang lainnya sekolah meminta bantuan pada pihak pemerintah.
6
Akreditasi sekolah
CukupBaik.
Akreditasi SMA WISUDA yaitu C diperoleh pada tahun 2015.
7
Pengelolah pembelajaran dan kurikulum
Baik.
Waka kurikulum di SMA WISUDA adalah pak Eka Hariandi, S.PdI SMA WISUDA masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada tahun ajaran sebelumnya SMA WISUDA telah melakukan percobaan terhadap kurikulum baru yaitu kurikulum 2013, tetapi tidak berjalan dengan semestinya. Pada tahun ajaran baru SMA WISUDA akan menggunakan kurikulum 2013.

8

Standar sistem kepegawaian
Baik.
 Sistem pengelolaan kepegawaian SMA WISUDA masih secara manual, memiliki papan untuk data pegawai sekolah yang berada di ruang guru.



Kesimpulan :
Manajemen sekolah di SMA WISUDA sudah baik. Hanya saja ada beberapa point yang harus ditingkatkan lagi seperti pengelolaan perpustakaan, pengelolaan laboratorium sekolah dan pengelolaan akreditasi sekolah, sehingga manajemen sekolah dapat lebih baik lagi dari sebelumnya.


Pontianak,10 Mei 2019
Mahasiswa Magang


Yosua Aprianto
NIM. 231710100
















BAB III
A.    PEMBAHASAN
a.      Pengertian budaya sekolah / kultur sekolah
Kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, yang mencakup cara berfikir, berperilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Kultur juga dapat dilihat sebagai suatu perilaku, nila-nilai, sikap hidup, dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus cara untuk memandang persoalan dan memecahkannya.oleh karena itu, suatu kultur secara alami akan diwariskan oleh suatu generasi berikutnya. Sekolah merupakan lembaga utama yang didesain untuk memperlancar proses transmisi kultur antar generasi tersebut. Konsep kultur didunia pendidikan berasal dari kultur tempat kerja didunia industry, ykni merupakan situasi yang akan member landasan dan arah untuk berlangsungnya suatu proses pembelajaran secara efesien dan efektif.
Faktor pembentuk kultur sekolah misalnya adalah nilai, norma, sikap dan perilaku siswa bertumbuh dan berkembang selama waktu disekolah, dan perkembangan mereka tidak dapat dihindari yang dipengaruhi oleh struktur dan kultur sekolah, serta oleh interaksi mereka dengan aspek-aspek denga komponen yang ada disekolah, seperti kepala sekolah, guru, materi pelajaran dan antar siswa sendiri.
Kultur sekolah biasanya berkaitan erat dengan visi yang dimiliki oleh kepala sekolah tentang masa depan sekolah. Kepala sekolah tyang memiliki visi untuk menghadapi tantangan sekolah dimaa depan akan lebih sukses dalam dalam membangun kultur sekolah. Untuk memangun visi sekolah ini, perlu kolaborasi atara kepala sekolah, guru, orang tua, staf administrasi, dan tenaga professional. Kultur sekolah akan lebih baik apabila:
a.               Kepala sekolah dapat berperan sebagai model
b.             Mampu membangun tim kerjasama
c.              Belajar dari guru, staf, dan siswa
d.             Harus memahami kebiasaan yang baik untuk terus berkembang.

b.      Pengertian menajemen sekolah  
Istilah manajemen sekolah merupakan terjemahan dari “ schoolbased management’’. Manajemen sekolah paragdima baru pendiiksn, yang memberikan otonomi luas tingakat sekolah ( pelibatan mastyarakat ) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional .

Ø Tujuan manajemen sekolah
1)   Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memperdayakan senberdaya yang tersedia.
2)   Meningkatkan kepedulian waraga sekolah dan masyarakat dalam penyelengaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama
3)   Meningktkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya.
4)   Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tntang mutu pendidikan ynag dicapai.
Ø Manfaat manajemen sekolah
Manajemen memberikan beberapa manfaat diantaranya :
1)   Dengan kondisi setempat, sekoalah dapat meningkatkan sejatheraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugasnya
2)   Keleluasaan dalam mengelola sumberdaya dan dalam menyertakan masyarakat untu berpratisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam perannya sebagai manjer maupun pemimpin sekolah.
3)   Guru didorong untuk berinovasi
4)   Rasa tangap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat sekolah danperserta didik
















BAB IV
PENUTUP

A.        KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan langsung di SMA WISUDA Pontianak, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan bertatap muka langsung kepada SMAWISUDA Pontianak, atau objek yang dituju akan lebih baik dan juga memberi pengalaman kepada kami serta memberi kami pengetahuan yang cukup untuk kedepannya. Kami juga bisa mengetahui situasi dan kondisi yang berkaitan dengan sekolah yang bersangkutan.

B.         SARAN
Adapun beberapa saran yang kami berikan antara lain:
Ø  Sebagai calon guru yang professional mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggung jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan disekolah yang dituju.
Ø  Mahasiswa magang sebaiknya ikut terlibat dalam membangunn sekolah, misalnya ikut berpratisipasi membantu guru atau karyawan dalam melakukan sebuah tugas atau perkerjaan.




No comments:

Post a Comment